Surabaya - Perkumpulan jurnalis yang tergabung dalam Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menggelar Musyawarah Anggota dan Raker I, di Hotel Varna, Jalan Tunjungan, Surabaya, Kamis (9/3/2023).
FJN ini menjadi wadah jurnalis yang secara kultur bernafaskan NU atau Nahdliyin secara kultural. Aggotanya adalah para aktivis PMII, Ansor, IPNU dan alumnus pondok pesantren yang memiliki tradisi Ahlusunnah Wal Jama'ah, Annahdliyah.
Dalam raker perdana ini, Didi Rosadi yang sebelumnya menjadi koordinator terpilih secara aklamasi sebagai Ketua FJN. Sosok yang akrab disapa Diday tersebut akan menjadi ketua periode 2023 hingga 2026.
Diday menyampaikan bahwa atas usulan dari para anggota hingga kemudian digelar lah rapat kerja ini.
"Atas permintaan teman-teman untuk melegitimasi," ujarnya.
Dia melanjutkan ke depan FJN akan menjadi wadah bagi teman-teman jurnalis yang ingin melakukan aktualisasi diri dan upgrade skill. Yaitu, dengan menggelar Focus Grup Discussion (FGD) maupun pelatihan jurnalistik. Khususnya kepada anggota FJN, maupun dengan mengajak jurnalis lain atau masyarakat pada umumnya.
Selain itu, dalam misinya Diday menegaskan ke depan akan menebarkan narasi positif yang mendinginkan, dan akan menangkal atau memerangi hoax.
Kemudian juga FJN akan selalu mengingatkan para anggotanya agar terus profesional dalam bekerja serta selalu menaati Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
"Dan mengingatkan agar selalu Cover Both Side biar ada keseimbangan", pungkasnya.
Diday menambahkan keberadaan FJN berkomitmen untuk mensupport NU sebagai organisasi maupun kepada mereka yang bergerak secara kultural atas nama Warga Nahdliyin dalam bentuk pemberitaan yang positif.
Sebagai informasi, FJN didirikan pada tanggal 13 Mei 2020, Berawal dari diskusi ringan atau singkat di Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) yang ada di kawasan Bubutan, Kota Surabaya belasan jurnalis di Kota Pahlawan sepakat untuk membentuk wadah Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).